1. Pendahuluan
Ilmu lingkungan adalah ilmu yang mempelajari tentang lingkungan hidup,
yang merupakan perpaduan konsep dan asas berbagi ilmu, yang bertujuan
untuk mempelajari dan memecahkan masalah yang menyangkut hubungan mahluk
hidup dan lingkungan. Sedang Ekologi merupakan salah satu ilmu bagi
ilmu lingkungan. Ekologi berasal dari bahasa yunani “oikos” (rumah
tangga) dan “logos” (ilmu), secara harfiah ekologi berarti ilmu tentang
rumah tangga mahluk hidup. Yang merupakan rumah tangga mahluk hidup
adalah lingkungan hidupnya. Disni mereka saling berinteraksi dengan
sesamanya dan dengan komponen-komponen yang tidak hidup dalam
mempertahankan kelangsungan sistem.
Ada beberapa definisi tentang ekologi:
a. Odum, 1971
Ekologi adalah kajian struktur dan fungsi alam, tentang struktur dan interaksi antara sesama organisme dengan lingkungannya.
b. Miller, 1975
Ekologi adalah ilmu tentang hubungan timbal balik antara organisme dan sesamanya serta dengan lingkungan tempat tinggalnya.
2. Pokok-pokok Ilmu Lingkungan dan Ekologi
mahluk hidup lain bukan sekedar kawan hidup bersama manusiasecara pasiv
atau netral, melainkan sangat terkait dengan mereka,tanpa mereka,
manusia tidak dapat hidup sebagai contoh, bagaimana bila di bumi ini
tidak ada oksigen danmakanan ? dari tumbuhan dan hewan manusia
memperoleh materi dan energi sebaiknya disadari, bahwa manusia
membutuhkan mahluk hiduplain untuk kelangsungan hidupnya (manusia,
tumbuhan, hewan, jasadrenik) yang menempati ruang tertentu, di mana
dalam ruang tersebutterdapat benda tidak hidup (abiotik) berupa tanah,
air dan udara Sifat lingkungan ditentukan oleh berbagai hal, diantaranya
:
1. Jenis dan jumlah masing-masing unsur lingkungan tersebut
Lingkungan yang terdiri dari (10) manusia, (1) anjing,(3) burung,
(1)pohon kelapa, (1) bukit batu, akan berbeda sifatnya dengan
lingkunganyang terdiri dari (1) manusia, (10) anjing, tertutup rimbun
pohon bambo,tanpa bukit batu (rata).
2. hubungan atau interaksi antara unsur dalam dalam lingkungan tersebut
Dua ruangan yang luasnya sama, dilengkapi perabot yang sama pulanamun
dengan lay out berbeda, akan menghasilkan sifat ruangan yangberbeda
pula.
3. faktor kelakuan (kondisi) unsur lingkungan hidup
Sebagai contoh, kota dengan penduduk yang aktif dan bekerja kerasakan
memiliki lingkungan yang lain dengan sebuah kota yang sikappenduduknya
santaidan malas bekerja. Atau, lingkungan daerah yangberlahan landai dan
subur dengan yang berlereng dan tererosi.
4. non material
lingkungan panas, silau, dan bising akan berbeda dengan lingkungan sejuk yang dengan cahaya cukup tapi tenang.
Dalam ekologi hubungan antara mahluk hidup dengan lingkungannya
(ekosistem) bersifat objektif, manusia dipandang sama dengan mahluk
hidup lain, pandangan hubungan antara manusia dengan lingkungan bersifat
subyektif. Dalam ilmu lingkungan manusia mempunyai hak khusus, semuanya
dipandang dari kepentingan manusia, tetapimanusia juga harus mempunya
tanggung jawab yang paling besar terhadap lingkunanya dimana tanggung
jawab ini tidak mungkin diserahkan kepada mahluk hidup lain. Disinilah
perlunya kita mempelajari lingkungan hidup, agar kita dapat menempatkan
diri sesuai dengan porsinya didalam lingkungan yang harus kita jaga.
Adapun perbedaan utama antara Ilmu lingkungan dan ekologi adalah adanya
misi untuk mencari pengetahuan yang arif, tepat, batu, dan menyeluruh
tentang alam sekitar, dan dampak perlakuan manusia terhadap alam.
Misi tersebut adalah untuk menimbulkan kesadaran, penghargaan, tanggung
jawab, dan keberpihakan terhadap manusia dan lingkungan secara
menyeluruh. Ilmu lingkungan juga tidak lepas dari perilaku manusia itu
sendiri sebagai suatu komponen lingkungan yang paling dominan. Sebab,
manusia senantiasa mengolah, mengambil dan mengembangkan sesuatu yang
ada di alam itu sendiri. Untuk mencapai keseimbangan lingkungan,
otomatis diperlukan kesadaran dari manusia agar merasa memiliki dan
mencintai segenap mahluk h idup dan alam lingkungannya sebagai tempat
hidupnya.
Jenis-jenis lingkungan
Lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :
a. Lingkungan fisik, yaitu segala sesuatu yang ada sekitar kita
yang berwujud benda mati. Seperti gedung, jembatan dan lain-lain.
b. Lingkungan biologi, yaitu segala sesuatu yang ada disekitar kita
berwujud benda hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan dan
lain-lain.
c. Lingkungan sosial, yaitu manusia-manusia disekitar kita.
3. Asas-Asas Ekologi
Asas-Asas EKOLOGI merupakan asas-asas dasar dalam ilmu ekologi yang isinya tentang kondisi ekologi dialam ini..
Asas 1. Semua energi yang memasuki sebuah organisme hidup, populasi atau
ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang tersimpan atau
terlepaskan. Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain
tetapi tidak dapat hilang, dihancurkan atau diciptakan
Asas 2. Tak ada sistem pengubahan energi yang betul-betul efisien
Asas 3. Materi, energi, ruang, waktu, dan keanekaragaman, semuanya termasuk kategori sumberdaya alam
Asas 4. Untuk semua kategori sumber alam, kalau pengadaanya sudah
mencapai optimum, pengaruh unit kenaikannya sering menurun dengan
penambahan sumber alam itu sampai ke suatu tingkat maksimum.
Asas 5. Ada dua jenis sumber alam dasar, yaitu sumber alam yang
pengadaannya dapat merangsang penggunaan seterusnya, dan yang tak
mempunyai daya rangsang penggunaan lebih lanjut
Asas 7. Kemantapan keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi di alam yang “mudah diramal”
Asas 8. Sebuah habitat dapat jenuh atau tidak oleh keanekaragaman
takson, bergantung kepada bagaimana nicia dalam lingkungan hidup itu
dapat memisahkan takson tersebut.
Asas 9. Keanekaragaman komunitas apa saja sebanding dengan biomasa dibagi produktivitas
Asas 10. Pada lingkungan yang stabil perbandingan antara biomasa dengan
produktivitas (B/P) dalam perjalanan waktu naik mencapai sebuah asimtot
Asas 11. Sistem yang sudah mantap (dewasa) mengekploitasi yang belum mantap (belum dewasa)
Asas 12. Kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat bergantung pada kepentingan relatifnya dalam keadaan suatu lingkungan
Asas 13. Lingkungan yang secara fisik mantap memungkinkan terjadinya
penimbunan keanekaragaman biologi dalam ekosistem yang mantap, yang
kemudian dapat menggalakkan kemantapan populasi lebih jauh lagi.
Asas 14. Derajat pola keteraturan naik-turunnya populasi tergantung pada
jumlah keturunan dalam sejarah populasi sebelumnya yang nanti akan
mempengaruhi populasi itu.
4. Masalah lingkungan
Adalah aspek negatif dari aktivitas manusia terhadap lingkungan
biofisik. Environmentalisme, sebuah gerakan sosial dan lingkungan yang
dimulai di tahun 1960, fokus pada penempatan masalah lingkungan melalui
advokasi, edukasi, dan aktivisme. Masalah lingkungan terbaru saat ini
yang mendominasi mencakup perubahan iklim, polusi, dan hilangnya sumber
daya alam. Gerakan konservasi mengusahakan proteksi terhadap spesies
terancam dan proteksi terhadap habitat alami yang bernilai secara
ekologis. Tingkat pemahaman terhadap bumi saat ini telah meningkat
melalui sains terutama aplikasi dari metode sains. Sains lingkungan saat
ini adalah studi akademik multidisipliner yang diajarkan dan menjadi
bahan penelitian di berbagai universitas di seluruh dunia. Hal ini
berguna sebagai basis mengenai masalah lingkungan. Sejumlah besar data
telah dikumpulkan dan dilaporkan dalam publikasi pernyataan lingkungan.
5. Penyebab kerusakan lingkungan hidup
Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam.
Berbagai bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda
Indonesia telah menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup. Dahsyatnya
gelombang tsunami yang memporak-porandakan bumi Serambi Mekah dan Nias,
serta gempa 5 skala Ritcher yang meratakan kawasan DIY dan sekitarnya,
merupakan contoh fenomena alam yang dalam sekejap mampu merubah bentuk
muka bumi.
Peristiwa alam lainnya yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
a. Letusan gunung berapi
Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi yang
menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi.
Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara
lain berupa:
1) Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan.
2) Lava panas, merusak, dan mematikan apa pun yang dilalui.
3) Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui.
4) Gas yang mengandung racun.
5) Material padat (batuan, kerikil, pasir), dapat menimpa perumahan, dan lain-lain.
b. Gempa bumi
Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena
beberapa hal, di antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi),
terjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra.
Manusia dapat mengukur berapa intensitas gempa, namun manusia sama
sekali tidak dapat memprediksikan kapan terjadinya gempa.
Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat
dibandingkan dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung
terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak
langsung, di antaranya:
1) Berbagai bangunan roboh.
2) Tanah di permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus.
3) Tanah longsor akibat guncangan.
4) Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul.
5) Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pasang).
c. Angin topan
Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke kawasan bertekanan rendah.
Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang
mencolok. Serangan angin topan bagi negara-negara di kawasan Samudra
Pasifik dan Atlantik merupakan hal yang biasa terjadi. Bagi
wilayah-wilayah di kawasan California, Texas, sampai di kawasan Asia
seperti Korea dan Taiwan, bahaya angin topan merupakan bencana musiman.
Tetapi bagi Indonesia baru dirasakan di pertengahan tahun 2007. Hal ini
menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan iklim di Indonesia yang tak
lain disebabkan oleh adanya gejala pemanasan global.
Bahaya angin topan bisa diprediksi melalui foto satelit yang
menggambarkan keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin
topan, arah, dan kecepatannya. Serangan angin topan (puting beliung)
dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk:
1) Merobohkan bangunan.
2) Rusaknya areal pertanian dan perkebunan.
3) Membahayakan penerbangan.
4) Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal.
Kerusakan Lingkungan Hidup karena Faktor Manusia
Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam
menentukan kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaan
Tuhan yang berakal budi mampu merubah wajah dunia dari pola kehidupan
sederhana sampai ke bentuk kehidupan modern seperti sekarang ini. Namun
sayang, seringkali apa yang dilakukan manusia tidak diimbangi dengan
pemikiran akan masa depan kehidupan generasi berikutnya. Banyak kemajuan
yang diraih oleh manusia membawa dampak buruk terhadap kelangsungan
lingkungan hidup.
Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia, antara lain:
a. Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya kawasan industri.
b. Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem
pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan
dampak pengrusakan hutan.
c. Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan.
Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung
membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
a. Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).
b. Perburuan liar.
c. Merusak hutan bakau.
d. Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.
e. Pembuangan sampah di sembarang tempat.
f. Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).
g. Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.
Ekologi dan ilmu lingkungan ini memberikan pengarahan kepada kita agar
kita lebih sadar, bertanggung jawab dan keberpihakan terhadap manusia
dan lingkungan hidup secara menyeluruh. Karena kerusakan lingkungan
hidup sebagian besar di lakukan oleh ulah manusia yang tidak bertanggung
jawab.u diciptakan
Kesimpulan
asas-asas ekologi dan ilmu lingkungan menjelaskan tentang tata cara
menjaga suatu lingkungan ekologi agar sistem ekologi tetap berjalan
sebagai mestinya dan ekologi lingkungan tetap terlestarikan.
SUMBER: - Ilmu Lingkungan Industri, Penerbit Gunadarma
- Wikipedia.com
- Anneahira.com
- searching "ekologi dan ilmu lingkungan " at google.com